Dalam angka mengisi Liburan Sekolah, Sekolah Minggu HKBP Pekanbaru kembali mengadakan Sekolah Minggu Ceria dengan kegiatan membatik dan Sibori. Kegiatan ini di ikuti oleh anak -anak Sekolah Minggu dari Horong I -III, yaitu dari SD Kelas I – SMP Kelas 7.
Kegiatan Sekolah Minggu Ceria hari pertama adalah Membatik yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa , 25 Juni 2024 dari pukul 10.00 – 12.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang anak Sekolah Minggu dan dihadiri oleh Ketua Dewan Koinonia, St. M Simamora, SH , MH dan St. D Br. Simatupang, SH. Kegiatan membatik ini mengundang instruktur dari DEKRANASDA Provinsi Riau yaitu ibu Lenny dan Mas Wahyu serta Team. Mereka memberi pengetahuan dasar tentang Batik dan juga memperkenalkan alat dan bahan utama untuk membatik serta tahan-tahap membatik. Tak lupa juga mereka memberikan pengetahuan singkat cara mendapatkan warna yang inginkan dari warna dasar dan juga cara memegang canting yang benar yang berisikan malen yaitu lilin yang sudah cairkankan dengan mengunakan kompor tradisional dan kompor listrik khusus untuk membatik.
Karena kegiatan ini adalah hal yang pertama bagi mereka, membuat anak-anak Sekokah Minggu, guru Sekolah Minggu bahkan inang Simatupang pun begitu antusias menggunakan kuasnya dalam mengisi warna-warna untuk setiap gambar yang mereka punya.
“Mewarnai gambar dikertas itu hal yang biasa, tapi mewarni di kain Mori itu sesuatu banget loh, bu”, di katakan Vini Silalahi dan teman-temannya.
“Yaaa…sesuatu banget.”
Menurut Ketua Seksi Sekolah Minggu HKBP Pekanbaru, Ny. Miranda Sitompul Br. Hutahean: ” Kegiatan mem-batik seperti ini pernah kami lakukan sebelumnya di tahun 2016 dan bekerjasama dengan DEKRANASDA Provinsi Riau juga. Kiranya kegiatan ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi mereka dalam mengisi liburan sekolah tahun ini “
Melalui proses belajar membatik, anak Sekokah Minggu HKBP Pekanbaru tidak hanya mengenal lebih dekat budaya warisan nenek moyang, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan keterampilan tangan. Antusiasme dan keceriaan mereka dalam mengikuti setiap tahapan membatik menjadi bukti bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Kiranya pengalaman ini menjadi awal dari ketertarikan mereka untuk terus mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
“Your most valuable asset is your ability to learn.” Brian Tracy
( CSt. Mery Christin P .L Toruan)